ETS
Nama : Gabriella Natasya Br Ginting
NRP : 5025211081
Kelas : PPL A
1. Perbedaan model analysis dengan model desain
-> Model Analysis : Merupakan suatu proses mendefinisikan suatu masalah yang akan dipecahkan, yaitu dengan melakukan needs assessment (analisis kebutuhan), mengidentifikasikan masalah (kebutuhan), dan melakukan analisis tugas (task analysis). Oleh karena itu, output yang akan dihasilkan adalah berupa dokumen-dokumen seperti spesifikasi kebutuhan atau dokumen analisis sistem
Model Desain : Dikenal juga dengan istilah membuat rancangan (blueprint). Mempelajari masalah dan menemukan alternatif solusi yang akan ditempuh untuk dapat mengatasi masalah yang berhasil diidentifkasi melalui langkah analisis kebutuhan. Tujuannya adalah merencanakan struktur dan fungsi dari produk atau sistem, termasuk arsitektur perangkat lunak, antarmuka pengguna, dan desain database.
2. Output proses desain aplikasi:
1. Arsitektur Sistem
- Gambaran menyeluruh tentang struktur aplikasi, menjelaskan interaksi antar komponen utama.
- Membagi aplikasi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil: front-end, back-end, database, dan layanan tambahan.
2. Desain Antarmuka Pengguna (UI/UX):
- Rancangan tata letak, navigasi, dan elemen interaktif yang intuitif dan efisien.
- Mempertimbangkan kebutuhan pengguna dan memastikan pengalaman pengguna yang optimal.
3. Spesifikasi Fungsional:
- Dokumen yang merinci semua fungsi dan fitur aplikasi, seperti pencarian, manajemen pengguna, dan integrasi sistem.
4. Spesifikasi Non-fungsional:
- Persyaratan non-fungsional seperti kinerja, keamanan, skalabilitas, dan ketersediaan sistem.
- Mencakup aspek penting seperti waktu respons, keamanan data, dan kapasitas pengguna.
5. Desain Basis Data:
- Struktur basis data, termasuk tabel, relasi, dan kueri untuk mengakses dan memanipulasi data (jika diperlukan).
6. Desain Proses Bisnis:
- Pemodelan proses bisnis yang diperlukan oleh aplikasi, termasuk alur kerja dan langkah-langkah untuk menyelesaikan tugas.
7. Diagram Aliran Data:
- Menggambarkan aliran data dalam sistem, mulai dari input hingga output.
- Membantu memahami bagaimana data diproses dan bergerak melalui sistem.
8. Prototipe Desain:
- Prototipe perangkat lunak yang memungkinkan pemangku kepentingan untuk melihat dan menguji fungsionalitas dasar aplikasi sebelum pengembangan dimulai (opsional).
3. Visualisasi Deskripsi dari aplikasi parkir
4. HLD dan LLD aplikasi parkir
High-Level Design (HLD)
- Arsitektur Sistem
Tahap HLD dimulai dengan definisi arsitektur sistem secara keseluruhan. Ini terdiri dari lapisan presentasi untuk antarmuka pengguna, lapisan logika bisnis untuk pemrosesan permintaan konsumen, dan lapisan data untuk penyimpanan dan pengambilan data. Hubungan dan interaksi antara lapisan-lapisan tersebut dijelaskan secara detail untuk memastikan sistem yang koheren dan efisien.
- Interaksi Modul
Elemen penting dari HLD adalah ilustrasi tentang bagaimana modul dan komponen-komponen yang berbeda berinteraksi satu sama lain. Ini mencakup penjelasan alur kontrol antara fungsionalitas utama, memastikan operasi yang lancar dan terkoordinasi. Komunikasi antara antarmuka pengguna dengan server, pemrosesan data, dan respon sistem dipantau dengan cermat.
- Desain Antarmuka Pengguna
HLD mencakup desain antarmuka pengguna, dengan fokus pada tata letak, interaksi, dan pengalaman pengguna. Ini mengidentifikasi fungsi dan fungsionalitas kunci yang terlihat oleh pengguna akhir, memastikan desain yang ramah pengguna yang sesuai dengan tujuan dan persyaratan sistem.
- Antarmuka Eksternal
Untuk memastikan interoperabilitas sistem dengan entitas eksternal, desain menentukan bagaimana sistem berinteraksi dengan sistem, layanan, atau API eksternal. Ini termasuk menentukan protokol, format data, dan mekanisme autentikasi untuk komunikasi yang mudah.
Low-Level Design (LLD)
- Definisi Skema Data
Pada tahap LLD, hal yang paling penting adalah definisi skema data. Ini termasuk struktur basis data dan penentuan hubungan antara entitas data yang berbeda. Tujuannya adalah untuk menciptakan dasar yang kuat untuk penyimpanan data yang efisien, pengambilan data, dan pengendalian.
- Desain Basis Data
Mengikuti skema data, desain basis data menjadi krusial. Ini melibatkan pengenalan skema basis data tertentu, termasuk tabel, kolom, dan constraint. Tahap LLD membahas spesifik cara data harus disimpan, diambil, dan diperbarui, memastikan kinerja terbaik dan integritas data.
- Algoritma
Untuk mengatasi fungsionalitas inti sistem, dibangun algoritma-algoritma khusus. Algoritma-algoritma ini mencakup sejumlah proses, termasuk penanganan permintaan HTTP, parsing input pengguna, routing data, dan menanggapi berbagai aktivitas sistem. Penekanan khusus diberikan pada algoritma yang mengatur kemampuan penting seperti pemrosesan pembayaran, otentikasi, dan pengambilan data.
- Diagram Aliran Data
Untuk memvisualisasikan aliran informasi dalam sistem, dibuat diagram aliran data. Diagram ini menggambarkan bagaimana data bergerak di antara berbagai komponen dan modul. Taktik kunci, transformasi, dan faktor penyimpanan diidentifikasi, memberikan pemahaman menyeluruh tentang cara kerja internal sistem.
5. Arsitektur dari Aplikasi Parkir yang akan dibangun
1. Lapisan Sensor
- Terdiri dari sensor ultrasonik yang dipasang di setiap tempat parkir.
- Sensor ini mendeteksi keberadaan kendaraan dan mengirimkan data ke Wemos Mega Wireless Sensor Network.
2. Wemos Mega Wireless Sensor Network
- Jaringan sensor nirkabel yang terhubung ke titik akses nirkabel.
- Menerima data dari sensor ultrasonik dan memprosesnya untuk menentukan status tempat parkir (kosong atau terisi).
- Mengirim data status tempat parkir ke layanan cloud IoT.
3. Indikator
- Lampu atau tampilan yang dipasang di setiap tempat parkir.
- Menunjukkan status tempat parkir (kosong atau terisi) kepada pengguna secara visual.
- Dikendalikan oleh Wemos Mega Wireless Sensor Network.
4. Titik Akses Nirkabel
- Router yang menyediakan akses nirkabel ke internet untuk Wemos Mega Wireless Sensor Network.
- Memungkinkan komunikasi antara Wemos Mega Wireless Sensor Network dan layanan cloud IoT.
5. Komunikasi
- Sistem menggunakan kombinasi WebSocket dan HTTP untuk komunikasi antar komponen.
- WebSocket digunakan untuk komunikasi dua arah real-time antara aplikasi mobile dan layanan cloud IoT.
- HTTP digunakan untuk komunikasi antara aplikasi web dan layanan cloud IoT.
6. Cloud
- Server jarak jauh yang menyimpan data dan menjalankan program untuk sistem.
- Terdiri dari:
- Layanan cloud IoT: Layanan yang dirancang untuk menyederhanakan pengelolaan perangkat dan data IoT. Menyimpan data status tempat parkir yang diterima dari Wemos Mega Wireless Sensor Network.
- Database: Menyimpan informasi tentang pengguna, tempat parkir, dan pemesanan.
- Aplikasi web: Menyediakan antarmuka bagi administrator untuk memantau sistem dan mengelola tempat parkir.
Komentar
Posting Komentar